Banjarbaru, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB terus berupaya mewujudkan program Bebas Peredaran Uang (BPU) di lingkungan Lapas melalui sistem pembayaran tidak tunai atau cashless. Hal ini dibuktikan dengan penyerahan Kartu Brizzi kepada Warga Binaan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Martapura, Selasa (26/11).
“Program BPU ini menindaklanjuti Surat Edaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.PR.06.10-70 Tahun 2004 tentang Bebas Peredaran Uang di Lapas dan Rutan. Hari ini 10 Kartu Brizzi diserahkan oleh BRI Cabang Martapura kepada Warga Binaan untuk percobaan. Kedepan, kartunya akan ditambah lagi agar seluruh Warga Binaan dapat berbelanja di koperasi Lapas dengan praktis, aman, dan transparan,” terang Kepala Lapas Banjarbaru, I Wayan Nurasta Wibawa.
Wayan mengungkapkan program BPU ini menjadi prioritas guna meminimalisir risiko peredaran uang tunai di kalangan Warga Binaan. Dengan adanya transaksi cashless, kebutuhan Warga Binaan, seperti pembelian makanan, minuman, dan kebutuhan harian lainnya, dapat dilakukan secara digital melalui kartu Brizzi yang disediakan oleh BRI.
“Kami berkomitmen untuk menjaga integritas dan keamanan di dalam Lapas dengan memastikan tidak ada peredaran uang tunai yang bisa disalahgunakan. Ini juga komitmen kami menuju satuan kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi tahun 2024,” tegas Wayan.
Kerja sama antara Lapas Banjarbaru dan BRI Cabang Martapura ini merupakan langkah konkret dalam mendukung reformasi Pemasyarakatan dan peningkatan pelayanan kepada Warga Binaan. “Kami ucapkan terimakasih kasih kepada BRI Cabang Martapura mau bekerja sama dalam mewujudkan program BPU di Lapas, dimana transaksi yang selama ini dilakukan menggunakan uang tunai telah berganti menjadi uang elektronik,” tandas Wayan.
Sementara itu, Pimpinan BRI Cabang Martapura, Subkhan Efendi, menyampaikan bahwa metode pembayaran cashless ini dapat digunakan oleh Warga Binaan untuk pembelian di koperasi Lapas. Kartu Brizzi juga dapat digunakan sebagai alat pengiriman uang dari keluarga kepada Warga Binaan dengan mengisi saldo yg ada di dalam Kartu, baik melalui transfer bank, maupun gerai retail yang menyediakan layanan tersebut.
“Kami sangat mendukung program ini dengan menyediakan kartu Brizzi dan mesin EDC (Electronic Data Capture) yang terhubung langsung dengan rekening transaksi di koperasi Lapas. Selain mempermudah transaksi, sistem cashless ini juga memberikan kontrol yang lebih baik bagi pihak Lapas dalam mengawasi setiap aktivitas keuangan Warga Binaan,” ujar Subkhan.
Salah satu Warga Binaan, Gusti Ridwan menyambut positif kehadiran kartu Brizzi tersebut. “Ini hal baru bagi kami, perlu penyesuaian saja, karena kami terbiasa berbelanja di koperasi pakai uang tunai. Sepertinya kartu ini akan sangat membantu dengan kemudahan bertransaksi tanpa harus menggunakan uang tunai lagi,” ucapnya.