Peringati Hari Ibu Ke-96, Lapas Banjarbaru Dukung Peran Perempuan Capai Indonesia Emas

0
5

Banjarbaru, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru gelar Upacara Peringatan Hari Ibu (PHI) Ke-96 yang bertema “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045”, Minggu (22/12). Upacara tersebut terasa sangat spesial karena seluruh petugas Upacara adalah pegawai perempuan. Upacara dipimpin oleh Dessy Merryana Sagala, sebagai Inspektur Upacara.

Sementara itu, bertugas sebagai Perwira Upacara, dr. Natasia Cindi Lestari, Komandan Upacara, Erwin Pratiwi Putri, Ajudan Inspektur Upacara, Tera Rosilawati, Pembawa Acara, Lintang Retty Dewi, Pembaca Pembukaan UUD 1945, Inggit Fitria Yolasari Rohmah sebagai Pembaca Sejarah Singkat Hari Ibu, Nidya Prastiwi, Hurul Ain, Pembaca Doa. Upacara juga diikuti oleh Kepala Lapas Banjarbaru, I Wayan Nurasta Wibawa, para Pejabat Struktural, staf pegawai.

Dalam kesempatan tersebut, Dessy membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi. Ia menyoroti pentingnya peran perempuan dalam membangun fondasi bangsa dan betapa para perempuan Indonesia telah turut berjuang, mewujudkan kemerdekaan dalam semangat pergerakan yang setara dan berkeadilan.

“Pahlawan perempuan yang namanya tetap harum hingga kini dan menjadi inspirasi bagi kita semua. RA Kartini, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Nyi Ageng Serang, Martha Christina Tiahahu, Rasuna Said, Laksmana Malahayati dan masih banyak lagi,” ucapnya.

Dessy juga mengingatkan kembali sejarah Hari Ibu yang bermula dari Kongres Perempuan Indonesia pertama pada Desember 1928 di Yogyakarta. Peristiwa bersejarah tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Nasional oleh Presiden Soekarno pada tahun 1959. Inilah yang membedakan Hari Ibu di Indonesia dengan peringatan “Mother’s Day” di beberapa negara di dunia.

Perjuangan gerakan perempuan ini membawa keyakinan baru bagi perempuan-perempuan Indonesia, bahwa pemenuhan hak dan kesetaraan akan mengantarkan mereka untuk dapat berjalan bersama-sama, serta menjemput kesempatan yang sama. keyakinan ini sangat esensial bagi kemajuan Indonesia karena perempuan mengisi hampir setengah dari populasi Indonesia. Kemajuan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan akan turut menentukan kemajuan Indonesia.

“Peringatan Hari Ibu diharapkan dapat mewariskan nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum perempuan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi penerus bangsa, agar mempertebal tekad dan semangat untuk bersama-sama melanjutkan dan mengisi pembanguan dengan dilandasi semangat persatuan
dan kesatuan,” tegasnya.

PHI ke-96 Tahun 2024 mengangkat tema “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045.” Momentum Peringatan Hari Ibu sebaiknya juga dijadikan momentum untuk bersatu mencapai Indonesia yang maju melalui prinsip “equal partnership”. Prinsip ini mencerminkan bagaimana perempuan Indonesia berjalan beriringan dengan laki-laki untuk bersama-sama berperan membangun bangsa.

“Peringatan Hari Ibu adalah milik kita semua. Sebagai anak, sebagai istri, sebagai ibu, maupun sebagai teman seperjuangan, yang tidak lelah menjadi arti dimanapun berada. Mari terus berkarya, menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri dan terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas diri, sehingga bisa menjadi kekuatan yang besar menyejahterakan semua,” ajak Dessy.