Dukung Program Ketahanan Pangan, Lapas Banjarbaru Panen Puluhan Kilogram Kembang Kol di Lahan SAE

0
7

Banjarbaru, INFO_PAS – Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru berhasil menanam sayuran jenis kembang kol. Hasilnya, 25 kilogram kembang kol sukses dipanen di atas lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) seluas 8.000 meter² milik Lapas Banjarbaru, Selasa (22/10).

Panen dipimpin langsung Kepala Lapas Banjarbaru, I Wayan Nurasta Wibawa, bersama para Pejabat Struktural. Wayan menerangkan penen ini merupakan hasil dari pengembangan program pembinaan kemandirian Warga Binaan di lahan SAE.

“Panen perdana kembang kol ini menjadi bukti bahwa Lapas Banjarbaru mendukung penuh program ketahanan pangan yang menjadi arahan penting Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Maka dari itu, kita sangat antusias mengkaryakan Warga Binaan untuk memproduksi pangan,” terang Wayan.

Wayan pun menyampaikan program pembinaan kemandirian yang diselenggarakan Lapas Banjarbaru bertujuan meningkatkan produktivitas Warga Binaan. Hal tersebut sebagai upaya untuk mempersiapkan Warga Binaan kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang dapat membantu mengubah hidup mereka menjadi lebih baik.

“Dengan memiliki ilmu dan keterampilan dalam bercocok tanam, saya yakin Warga Binaan mampu mandiri ketika bebas nanti. Semoga pembinaan kemandirian yang terus kita berikan ini dapat membentuk Warga Binaan sebagai petani yang andal, mandiri, produktif dan bermanfaat untuk dirinya, keluarga, dan masyarakat,” Harap Wayan.

Sementara itu, Kepala subseksi Kegiatan Kerja, Ady Tri Marwoko, menjelaskan proses tumbuh kembang sayur kembang kol mulai dari pembibitan hingga panen membutuhkan waktu sekitar 90-100 hari. Dengan tekun dan semangat, Warga Binaan terlibat dalam setiap aspek pertumbuhan kembang kol, dari persiapan lahan hingga proses panen.

“Puluhan kilogram kembang kol yang berhasil dipanen ini akan kita pasarkan ke mitra Lapas. Hasil penjualannya, sebagian akan kita setorkan ke Penerimaan Negara Bukan Pajak, membeli bibit baru, hingga memberikan premi kepada Warga Binaan sebagai bentuk apresiasi kita terhadap keuletan dan kerja keras yang mereka tunjukkan,” jelas Ady.

“Dengan demikian, Warga Binaan tidak hanya mencapai sukses dalam panen kembang kol, tetapi juga menunjukkan bahwa di balik jeruji, harapan dan kesempatan untuk perubahan selalu ada,” tambahnya.

Muaraf, salah satu Warga Binaan yang mengikuti program pembinaan kemandirian di lahan SAE, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan panen perdana kembang kol.

“Panen ini adalah obat lelah kami setelah merawatnya selama berbulan-bulan. Kami juga merasakan manfaat dari program pembinaan yang diberikan para petugas. Tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan harapan bagi kami untuk kehidupan yang lebih baik dimasa mendatang,” ungkapnya.